MENGENAL ALLAH TA'ALA SANG MAHA PENCIPTA DAN PENGUASA ALAM SEMESTA

Dialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Rabb semesta alam. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Dia. Oleh karenanya, hendaklah seorang hamba mengilmui Dzat yang telah menciptakannya, sekaligus Dzat yang menguasai alam jagat raya ini. Allah Ta'ala berfirman,

 

قُلْ هُوَ اللَّهُ. أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.

Katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Satu, Allah adalah sesembahan  yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS Al-Ikhlash 1-4)

Disebutkan dalam At Tafsir Al Muyassar tentang makna surah ini:

قل -أيها الرسول-: هو الله المتفرد بالألوهية والربوبية، والأسماء والصفات لا يشاركه أحد فيها. ﴿ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ﴾ [٢]

الله الذي كَمُل في صفات الشَّرَف والمجد والعظمة، الذي يقصده الخلائق في قضاء الحوائج والرغائب.﴿لَمۡ یَلِدۡ وَلَمۡ یُولَدۡ﴾ [ ٣]

ليس له ولد ولا والد ولا صاحبة. ﴿وَلَمۡ یَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ﴾ [٤]

ولم يكن له مماثلًا ولا مشابهًا أحدٌ من خلقه، لا في أسمائه، ولا في صفاته، ولا في أفعاله، تبارك وتعالى وتقدَّس.

Artinya:
Katakanlah –wahai rasul-:  “Dia lah Allah pemilik tunggal uluhiyah dan rububiyah, nama nama dan sifat sifat, tidak seorangpun yang bersekutu dengan-Nya.
Allah adalah sesembahan  yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (2): Allah yang Maha sempurna dalam sifat-sifat kemuliaan dan keutamaan serta keagungan, yang dituju oleh makhluk-makhluk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan (3): Dia tidak punya anak,tidak juga bapak,dan tidak juga istri.
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (4): Dan Dia tidak punya tandingan dan padanan dari makhluk-Nya, tidak dalam nama nama-Nya,tidak dalam sifat-sifat -Nya, tidak pula dalam perbuatan-perbuatan-Nya, maha banyak kebaikan-Nya, Maha Tinggi, Dan Maha Suci.

 

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ.


“Wahai manusia! Sembahlah Rabb kalian (Allah) yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. (Rabb) yang telah menjadikan untuk kalian bumi ini sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia mengeluarkan dengannya segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian. Karena itu, janganlah kalian mengambil sekutu-sekutu bagi Allah (dalam peribadatan), padahal kalian mengetahui” (QS Al-Baqarah: 21-22).

Disebutkan dalam At Tafsir Al Muyassar tentang makna surah ini:

نداء من الله للبشر جميعًا: أن اعبدوا الله الذي ربّاكم بنعمه، وخافوه ولا تخالفوا دينه؛ فقد أوجدكم من العدم، وأوجد الذين مِن قبلكم؛ لتكونوا من المتقين الذين رضي الله عنهم ورضوا عنه.(٢١) ربكم الذي جعل لكم الأرض بساطًا؛ لتسهل حياتكم عليها، والسماء محكمة البناء، وأنزل المطر من السحاب فأخرج لكم به من ألوان الثمرات وأنواع النبات رزقًا لكم، فلا تجعلوا لله نظراء في العبادة، وأنتم تعلمون تفرُّده بالخلق والرزق، واستحقاقَه العبودية.(٢٢)

Artinya:
Ini adalah panggilan dari Allah bagi manusia secara keseluruhan: “beribadahlah kepada Allah yang telah mengurusi kalian dengan nikmat-nikmat-Nya dan takutlah kepadanya serta Jangan melanggar aturan agama Nya. Sungguh Dia telah mengadakan kalian dari ketiadaan dan juga mengadakan orang-orang sebelum kalian, agar  kalian menjadi manusia yang bertakwa yang diridhoi Allah dan kalian pun Ridho kepada-Nya. (21)

Robb kalian itulah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian Supaya kehidupan kalian berjalan dengan mudah di atas permukaannya, dan  langit sebagai atap yang kuat dan menurunkan hujan dari awan yang dengan itu dia mengeluarkan untuk kalian beragam buah dan berbagai macam tumbuhan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah dalam beribadah sedangkan kalian mengetahui keesaannya dalam menciptakan dan memberi rezeki serta hak tunggalnya untuk diibadahi. (22).

 

Allah berfirman,

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

"Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia beristiwa di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha penuh berkah Allah, Rabb semesta alam."  (QS Al-A’raf ayat 54)

Disebutkan maknanya dalam tafsir Al Muyassar:

إن ربكم -أيها الناس- هو الله الذي أوجد السموات والأرض من العدم في ستة أيام، ثم استوى -سبحانه- على العرش -أي: -علا وارتفع- استواءً يليق بجلاله وعظمته، يُدخل سبحانه الليل على النهار، فيلبسه إياه حتى يذهب نوره، ويُدخل النهار على الليل فيذهب ظلامه، وكل واحد منهما يطلب الآخر سريعًا دائمًا، وهو -سبحانه- الذي خلق الشمس والقمر والنجوم مذللات له يسخرهن -سبحانه- كما يشاء، وهنَّ من آيات الله العظيمة. ألا له سبحانه وتعالى الخلق كله وله الأمر كله، تعالى الله وتعاظم وتنزَّه عن كل نقص، ربُّ الخلق أجمعين

Artinya:

Sesungguhnya Rabb kalian (wahai sekalian manusia), Dia lah Allah yang menciptakan langit dan bumi dari tidak ada dalam waktu enam hari. Kemudian Dia beristiwa di atas arsy. Maksudnya, tinggi dan berada di atas sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya. Dia memasukan malam pada siang sehingga menutupinya dengan itu, maka cahayanya itu pergi, dan Dia memasukan siang pada malam sampai kegelapannya pergi. Dan masing-masing dari keduanya mengejar yang lain dengan cepat dan terus menerus. Dan Dia dzat yang menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang dalam keadaan tunduk kepadaNya. Dia mengendalikannya sesuai dengan apa yang dikehendakinNya. Makhluk-makhluk ini temasuk tanda-tanda kebesaran Allah yang sangat besar. Ketahuilah, Bagi Allah hak kekuasaan menciptakan semuanya dan hak menetapkan semua ketentuan. Allah Mahatinggi, Maha Agung Lagi Maha Suci dari setiap urusan kekurangan, Rabb semua makhluk secara keseluruhan.

Allah berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS Fushshilat ayat 37)

Berkata Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir rahimahullah dalam tafsirnya tentang ayat diatas:

ثم ذكر تعالى أن ﴿مِنْ آيَاتِهِ﴾ الدالة على كمال قدرته، ونفوذ مشيئته، وسعة سلطانه، ورحمته بعباده، وأنه الله وحده لا شريك له ﴿اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ﴾ هذا بمنفعة ضيائه، وتصرف العباد فيه، وهذا بمنفعه ظلمه، وسكون الخلق فيه

وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ﴾ اللذان لا تستقيم معايش العباد، ولا أبدانهم، ولا أبدان حيواناتهم، إلا بهما، وبهما من المصالح ما لا يحصى عدده

لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ﴾ فإنهما مدبران مسخران مخلوقان

﴿وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الذي خلقهن﴾ أي: اعبدوه وحده، لأنه الخالق العظيم، ودعوا عبادة ما سواه، من المخلوقات، وإن كبر، جرمه وكثرت مصالحه، فإن ذلك ليس منه، وإنما هو من خالقه، تبارك وتعالى

﴿إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ﴾ فخصوه بالعبادة وإخلاص الدين له

Artinya:

kemudian Allah menjelaskan bahwa “diantara sebagian dari tanda-tanda-Nya” yang menunjukan pada kemahasempurnaan kekuasaan-Nya, kemahamampuan kehendak--Nya, kemahaluasan wewenang-Nya, dan kasih sayang-Nya terhadap hamba-hamba-Nya dan sesungguhnya Dialah yang esa, tiada sekutu bagi-Nya. ”dan malam dan siang” yakni siang dengan segala manfaat terangnya dan pekerjaan manusia di siang hari, sedangkan malam dengan manfaat kegelapannya dan istirahat manusia padanya,”matahari dan bulan,” yang tidak akan sempurna kehidupan manusia dan badan mereka, juga badan hewan-hewan ternak mereka kecuali dengan keberadaan keduanya;dan dari kedua matahari dan bulan inilah terjadi bebagai macam maslahat yang tidak tehitung.”

“Janganlah bersujud pada matahari dan janganlah pula kepada bulan,” karena sesungguhnya keduanya dikendalikan dan ditundukan dan diciptakan, ”tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya,” maksudnya, sembahlah Allah semata, sebab Dialah pencipta yang maha agung, dan tinggalkanlah segala bentuk penyembahan kepada selain Dia dari berbagai macam makhluk ini, sekaliipun ia (selain Dia) besar bentuknya dan banyak manfaatnya. Sebab semua itu tidak berasal darinya, melainkan dari sang pencipta yang Maha suci lagi Tinggi yang telah menciptakannya, ”jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah,” maka istimewakanlah Dia dengan ibadah dan murnikanlah kepatuhan hanya kepadaNYa.

***

Para pembaca yang semoga dilindungi oleh Allah, warahimakumullah…

Setelah kita mengetahui makna-makna serta tafsir dari ayat-ayat di atas, maka kita harus dan wajib meyakini bahwa Allah adalah Rabb semesta alam, dengan demikian wajib bagi kita untuk mentauhidkan-Nya dan meninggalkan segala peribadatan kepada selain-Nya. Sebagaimana dijelaskan pula oleh al- Imam Ibnu Katsir rahimahullahu Ta’ala dalam Matan Ushul Tsalatsah Bab Ma’rifatullah, karya asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah bahwa hanya Sang Pencipta segala sesuatu itulah  yang berhak untuk diibadahi.


Nafa'allahu bihil jamii'
Ishlah Lahamido.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama