Allah Ta'ala yang Maha Adil tidak akan mengazab siapa pun sebelum diutus rasul kepada mereka yang menjelaskan kebenaran yang harus mereka ikuti dan kebatilan yang mesti mereka hindari. Oleh karenanya untuk setiap umat telah diutus pemberi peringatan kepada mereka yang menjelaskan ajaran tauhid dan syari'at yang diturunkan untuk mereka.
Allah berfirman,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ
رَسُولٌ فَإِذَا جَاءَ رَسُولُهُمْ قُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ لَا
يُظْلَمُونَ
"Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka,
diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak
dianiaya." (QS Yunus ayat 47)
Allah berfirman,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا
فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ
فَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap
umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah peribadahan
kepada Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi
petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti
kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS an-Nahl ayat 36)
Allah berfirman,
رُسُلا مُبَشِّرِينَ
وَمُنْذِرِينَ لِئَلا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ
وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
“(Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira
dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah
Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa ayat 165)
Berdasarkan ayat-ayat di atas dapat
dipahami bahwa setiap umat telah diutus pemberi peringatan oleh Allah sekaligus
kabar gembira.
Hal ini seperti di zaman kita
sekarang, yaitu zaman terakhir. Allah dengan Maha Hikmahnya telah mengutus nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada kita sebagai nabi dan rasul yang terakhir. Beliaulah penutup para
nabi dan rasul sekaligus nabi dan rasul yang termulia, memiliki berbagai
keutamaan yang sangat banyak. Oleh karenanya, tidak ada lagi nabi atau pun
rasul sepeninggal beliau.
Allah berfirman,
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ
أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ
وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak
dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab ayat 40)
Hal ini juga sebagaimana
yang dinyatakan oleh Nabi dalam sabdanya,
وَأَنَا خَاتَمُ
النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي
“…Aku adalah penutup nabi-nabi, [artinya] tidak ada lagi Nabi sesudahku…”[1]
Jazakumullahu Khairaa
BalasHapusوأنتم جزاكم الله خيرا..
BalasHapus