HIKMAH DAN TUJUAN DICIPTAKANNYA JIN DAN MANUSIA

Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala  dengan ke Maha Esaan-Nya,  Maha Perkasa, Maha Bijaksana, dan Maha Tinggi serta Maha Kuasa, telah mengatur semua urusan makhluk-makhluk-Nya. Dialah Dzat yang  kekuasaan-Nya meliputi  langit dan bumi. Tidaklah Allah mencipatakan makhluknya melainkan memiliki hikmah yang besar. Allah menciptakan manusia dan jin memiliki hikmah yang besar yaitu hanya untuk beribadah kepada-Nya saja dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Allah berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS adz-Dzariyat ayat 56).

Disebutkan dalam tafsir Al Baghawi dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu,

قال علي بن ابي طالب:  "إلا ليعبدون" أي إلا لآمرهم أن يعبدوني وأدعوهم إلى عبادتي، :- يؤيده قوله عز وجل-  وما أُمِروا الا ليعبدوا إلها واحدا


Makna, "Kecuali hanya beribadah kepada-Ku" yakni; Kecuali Aku perintahkan mereka untuk menyembah-Ku dan Aku seru mereka agar beribadah kepadaku. Beliau menguatkan firman Allah 'Azza Wa Jalla: "Dan tidaklah mereka itu diperintahkan melainkan untuk menyembah (beribadah) kepada satu sesembahan saja" (Qs. at Taubah: 31).

Pembaca rahimakumullah...

Walaupun Allah mencipatakan manusia ataupun jin untuk beribadah kepada-Nya, bukan berarti Allah butuh kepada mausia tersebut. Tidak, sama sekali tidak. Justru manusialah yang butuh kepada Allah.

Disebutkan dalam riwayat Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda meriwayatkan firman Allah ‘azza wa jalla, bahwa Allah berfirman,

يا عبادي إني حرمت الظلم على نفسي , وجعلته بينكم محرماً فلا تظالموا , يا عبادي كلكم ضال إلا من هديته فاستهدوني أهدكم , يا عبادي كلكم جائع إلا من أطعمته فاستطعموني أطعمكم , يا عبادي كلكم عارٍ إلا من كسوته فاستكسوني أكسكم , يا عبادي إنكم تخطئون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم , يا عبادي إنكم لن تبلغوا ضري فتضروني ولن تبلغوا نفعي فتنفعوني, يا عبادي , لو أن أولكم و آخركم, وإنكسم وجنكم كانوا على أتقى قلب رجل واحد منكم ما زاد ذلك في ملكي شيئاً , يا عبادي لو أن أولكم و آخركم وإنكسم وجنكم كانوا على أفجر قلب رجل واحد منكم ما نقص ذلك في ملكي شيئاً , يا عبادي لو أن أولكم و آخركم وإنكسم وجنكم قاموا على صعيد واحد فسألوني فأعطيت كل واحد مسألته ما نقص ذلك مما عندي إلا كما ينقص المخيط إذا أدخل البحر , يا عبادي إنما هي أعمالكم أحصيها لكم ثم أوفيكم إياها فمن وجد خيراً فليحمد الله ومن وجد غير ذلك فلا يلومن إلا نفسه - رواه مسلم

“Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya akan kuberikan hidayah itu kepada kalian. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan makanan  kepada kalian . Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian itu kepada kalian. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku mengampuni semua dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang paling awal sampai yang paling akhir, baik dari kalangan manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang paling awal sampai yang paling akhir, baik dari kalangam manusia maupun jin, semua dari mereka berada diatas hati seorang yang paling jahat dari salah seorang dari kalian maka sedikitpun tidak mengurangi kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku andaikan kalian semua dari yang paling awal sampai yang paling akhir baik dari kalangan Manusia atau Jin berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua permintaan kalian, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, kecuali hanya seperti berkurangnya air samudera ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat). Wahai hamba-hambaKu, semua itua adalah perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapati kebaikan, hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa mendapatkan selain itu, maka janganlah sekali kali dia mencela kecuali dirinya sendirinya.” (HR. Muslim no. 2577)

Bahkan Allah menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji siapa di antara mereka yang  terbaik amalannya.

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Dialah Allah, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya.Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”(QS al-Mulk ayat 2)

Berkata Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di rahimahullah didalam tafsirnya:

وخلق الموت والحياة أي: قدر لعباده أن يحييهم ثم يميتهم؛ { لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا } أي: أخلصه وأصوبه، فإن الله خلق عباده، وأخرجهم لهذه الدار، وأخبرهم أنهم سينقلون منها، وأمرهم ونهاهم، وابتلاهم بالشهوات المعارضة لأمره، فمن انقاد لأمر الله وأحسن العمل، أحسن الله له الجزاء في الدارين، ومن مال مع شهوات النفس، ونبذ أمر الله، فله شر الجزاء

“Yang menjadikan mati dan hidup,” maksdudnya, Allah menakdirkan hidup yang kemudian mati untuk hamba-hamba-Nya, “supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya.” Yakni, siapa yang amalannya paling ikhlas dan paling benar. Allah menciptakan para hamba-Nya dan dimunculkan di alam dunia ini. Mereka diberitahu akan dipindahkan dari alam ini. Allah memberlakukan berbagai perintah dan larangan untuk mereka dan diuji dengan berbagai keinginan hawa nafsu yang memalingkan mereka dari perintah-Nya. Barangsiapa yang tunduk pada perintah Allah, dan melakukan amalan baik, maka Allah akan memberinya pahala yang baik di dunia dan di akhirat. Namun siapa pun yang condong pada hawa nafsunya dan tidak menghiraukan perintah Allah, maka akan mendapatkan balasan buruk.

Pembaca yang budiman…

Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidaklah menciptakan sesuatu melainkan pasti ada sebab dan tujuannya. Dengan penuh hikmah Allah Subhanahu Wa Ta’ala menata alam semesta ini dengan rapi dan terkondisi. Maha Suci Allah Rabb Semesta Alam Lagi Maha Terpuji.

Nafa'allahu bihil jamii'.





Ishlah Lahamido.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama