Pembaca rahimakumullah...
Disamping Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang, kita juga harus mengingat bahwa Allah Ta'ala Maha dahsyat siksanya. Seorang hamba yang benar-benar beriman dan jujur dalam keimanannya, ia pasti akan berusaha menempuh sebab-sebab yang bisa mendatangkan kecintaan Rabb-Nya.
Apalah daya kita sebagai seorang hamba, kita adalah hamba yang lemah sering berbuat dosa, tak jarang terbuai dengan hawa nafsu. Lantas apa yang hendak dibanggakan?! Harta, jabatan, anak-anak, perbendaharaan, kedudukan dan pangkat sekalipun tak bernilai di sisi Allah, jika ia terus melakukan dosa.
Bahkan, bilamana hamba tersebut lalai, ghaflah, melupakan taubat dan menunda untuk rujuk kepada Allah, maka hal itu dapat mengundang turunnya Adzab Allah. Berikut kami paparkan di antara sebab-sebab yang dapat mengundang turunnya adzab Allah, sebagaimana yang Allah sampaikan di dalam Al Qur'an.
1. Kezhaliman
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَتِلْكَ الْقُرَىٰ أَهْلَكْنَاهُمْ لَمَّا ظَلَمُوا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِم مَّوْعِدا
"Dan (penduduk) suatu negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka." [ Surat Al Kahfi: 59]
Perhatikanlah ayat di atas, bahwa Allah Ta'ala akan mengadzab suatu kampung, suatu negeri akibat kezhaliman yang dilakukan. Tidak adanya niat untuk berbenah, tidak dilakukan amar makruf nahi mungkar, terus menerus di atas kezhaliman, dosa dan kemaksiatan. Saat itulah sebab mendatangkan kemurkaan Allah.
Sungguh, apabila telah datang adzab Allah, tak ada seorang pun yang mampu menahan, menundanya atau mempercepat adzab tersebut.
Allah Ta'ala berfirman,
فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." [Surat: Al A'raf 34]
2. Al I'radh (Berpaling)
Mari kita perhatikan bagaimana Allah Ta'ala menceritakan tentang kaum Saba' sebagai pelajaran untuk umat yang datang setelahnya. Allah menceritakan di dalam Al Qur'an:
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (١٥) فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُم بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَين ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِّن سِدْرٍ قَليل (١٦)
"Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Allah) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabbmu Yang Maha Pengampun." (15)
"Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (16) [Surat: Saba']
Sikap berpaling dan tidak mau taat dari perintah Allah Ta'ala bisa mengundang turunnya adzab Allah. Perhatikanlah bagaimana Allah memberikan kenikmatan yang banyak untuk kaum Saba'; mereka memiliki 2 kebun yang indah di sebelah kanan dan kirinya, buah-buahan yang melimpah dan negeri yang baik. Namun, apa yang ternyata yang dilakukan kaum Saba', mereka berpaling, mereka lalai dan melupakan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sehingga membuat mereka kufur kepada Allah. Karena itulah Allah berfirman pada ayat setelahnya,
ذَٰلِكَ جَزَيْنَاهُم بِمَا كَفَرُوا ۖ وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ
"Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir." [Surat: Saba' 17]
3. Kufur Nikmat
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." [Surat: an Nahl 112]
4. Berbuat Makar Terhadap Allah
Melakukan dosa, memfasilitasi kemaksiatan, dan berencana melakukan rencana jahat untuk menolak risalah Allah dan Rasulnya dapat mengundang turunnya adzab Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُم مِّنَ ا لْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِن فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَ ذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ
"Orang-orang sebelum mereka telah membuat makar (rencana jahat), tetapi Allah datangkan adzabnya pada bangunan mereka dari fondasinya, lalu runtuhlah atap menimpa mereka dari atas, dan datanglah siksa kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari."
[Surat: An Nahl 26]
Demikianlah pembaca rahimakumullah sebab-sebab yang dapat mengundang turunnya adzab Allah Ta'ala. Dan perlu diketahui pula, bahwa Allah Ta'ala menurunkan adzabnya sebab dosa-dosa yang dilakukan. Allah Ta'ala berfirman,
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ ح َاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَ ا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِم َهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan dengan hujan batu kerikil dan di antara ada mereka yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi , dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak ingin menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." [Surat: Al 'Ankabut 40]
Dari ayat di atas Allah mengabarkan pula bahwa tidaklah Allah menganiaya hambanya, malainkan hamba itu sendirilah yang menganiaya diri mereka. Senada pula dengan firman Allah Ta'ala dalam surat Ar Rum ayat 41, Dia berfirman,
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
[Surat: Ar Rum 41]
Pada ayat di atas, terdapat pula faedah yang menunjukkan besarnya kasih sayang Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Dengan Allah merasakan adzabnya pada sebagian manusia saja, agar manusia yang lain bisa mengambil pelajaran, dan bisa kembali kepada jalan yang benar. Subhanallah!
Allah Ta'ala juga berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." [Surat: Asy Syura 30]
Hal ini menunjukkan Maha Pemurahnya Allah Ta'ala, kasih sayang-Nya mendahului kemarahan-Nya. Begitulah yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari, no. 6999;
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي غَالِبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ سَمِعْتُ أَبِي يَقُولُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ أَبَا رَافِعٍ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي فَهُوَ مَكْتُوبٌ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ
"Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Ghalib] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ismail] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] aku mendengar [ayahku] berkata, telah menceritakan kepada kami [Qatadah] bahwa [Abu Rafi'] menceritakan kepadanya, ia mendengar [Abu Hurairah] radhiyallahu'anhu berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah menetapkan satu ketetapan sebelum menciptakan makhluk-Nya bahwa rahmat-Ku lebih mendahului kemurkaan-Ku, dan itu tercatat di sisi-Nya di atas 'arsy."
Demikian artikel singkat "Sebab-Sebab yang Dapat Mengundang Turunnya Adzab Allah" yang bisa kami paparkan. Karenanya, disamping Allah Maha Penyayang, Maha Lembut, Maha Pengampun dan Penerima Taubat, jangan sampai membuat kita terlena dan tertipu sehingga terus menerus berada di atas dosa, karena itu sama saja seperti menentang Allah Jalla Wa 'Ala. Marilah kita segera bertaubat dan memohon ampun pada-Nya.
Semoga dengan artikel ini dapat menambah kualitas iman kita kepada Allah Ta'ala sekaligus memberikan pencerahan untuk kita dan sebab hidayah serta istiqomah di atasnya. Aamiin.
(Artikel di atas kami urai dari faedah khutbah Jum'at Al Ustadz Abu Habib Ibrahim Waliulu hafizhahullah ketika masa-masa belajar di pondok pesantren Ma'had Minhajul Atsar Jember, nafa'allah bihil jamii')
والله أعلم بالصواب
Kategori:
Muhasabah