MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA PENGHUNI KUBUR DALAM TINJAUAN SYARIAT ISLAM

Pembaca yang semoga dilindungi oleh Allah Ta'ala..

Menilik hadits pada artikel yang telah saya tulis sebelumnya dengan judul "PENJELASAN TENTANG AKHIR KEHIDUPAN SEORANG HAMBA", terkandung padanya nasehat bagi seorang yang masih suka untuk datang ke pekuburan dalam rangka meminta dikabulkan kebutuhannya, atau meminta anak, mencari berkah dan yang lainnnya. Sebab meyakini bahwa penghuni kubur tersebut, bisa menjadi wasilah terkabulkannya permintaan dia kepada Allah, karena dulunya seorang yang sholeh atau seorang wali. Nasalullah as salaamah wal 'aafiyah.

 Saudaraku yang semoga dilindungi Allah. Sungguh perbuatan tersebut tidak dibenarkan di dalam ajaran Islam. Para Wali yang dianggap bisa menjadi wasilah permintaan seseorang atau bisa memberikan syafa’at; hakikatnya mereka sedang sibuk dengan hasil amal perbuatan mereka masing-masing. Demi Allah, mereka tidak mengetahui sedikit pun dari apa yang dilakukan di atas pekuburan itu. Mereka tidak mendengar permohonan yang dipanjatkan kepada mereka. Oleh karena itu, mustahil bagi mereka untuk memberikan manfaat atau menolak bala. Sungguh amalan tersebut adalah sia-sia belaka dan percuma bahkan termasuk kesyirikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam keadaan Allah tidak mengampuni dosa syirik. Allah berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا .

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”(QS an-Nisa ayat 48)

Dari mana sisi perbuatan syirik itu? Yakni dari sisi isti’aanah (meminta tolong) kepada orang yang sudah wafat dan tidak lagi dapat berbuat apa-apa. Sementara meminta pertolongan hanyalah ditujukan kepada Allah Ta'ala semata. Allah berfirman,

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ


“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” (QS al-Fatihah ayat 5)

Namun, seorang hamba diperbolehkan untuk meminta pertolongan kepada selain Allah (kepada manusia) jika terpenuhi tiga syarat, sebagaimana yan dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, yaitu

1.      Orang yang dimintai pertolongan itu hidup.

2.      Orang yang dimintai pertolongan itu hadir (engkau mengetahui keberadaannya, -pen)

3.      Orang yang dimintai pertolongan itu mampu.[1]

Maka para orang saleh manapun yang telah meninggal, tidaklah boleh seorang hamba meminta kepadanya, ngalap berkah, dan menjadikannya wasilah kepada Allah dalam do'a atau ibadah. Karena hal tersebut termasuk perbuatan syirik. Allah berfirman,

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (QS an-Nisa ayat 36)

            Penghuni kubur itu adalah mayat yang tidak mampu menolong  siapa  pun. Sungguh mereka sedang sibuk menuai hasil perbuatan amal mereka di dunia antara azab dan kenikmatan. Dan mereka sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang diperbuat di atas pekuburannya. Maka manusia di bumi dan penghuni kubur adalah berbeda alam. Mereka berada di alam Barzakh sedangkan manusia yang masih hidup berada di alam dunia.

            Oleh karenanya, mintalah pertolongan kepada Allah. Dia Maha Mampu dan sangat sayang kepada hamba-hamba-Nya. Kenalilah Allah dan pelajarilah ilmu Tauhid. Begitulah Allah memerintahkan  kita; langsung meminta kepada-Nya tidak perlu memakai wasilah atau perantara. Dialah Allah Dzat yang Maha Mengijabahi. Dzat yang lebih mengerti kondisi kita daripada kita sendiri. Maha Suci Allah. Tidak perlu merasa berdosa seakan tidak pantas langsung berdoa kepada-Nya. Karena Allah sendiri yang berfirman untuk langsung meminta kepadanya tanpa perantara,

           Allah berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Rabbmu berkata: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina". (QS Ghafir ayat 60)

            Perhatikan! Allah Rabb kita Dzat yang Maha Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Dzat yang Maha Penyayang. Dialah Allah yang langsung memerintahkan kepada kita untuk meminta kepada-Nya tanpa melewati wasilah, sekalipun dosa kita sebesar gunung. Allah memerintahkan untuk “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.

            Allah adalah pencipta kita, Dia Maha Tahu apa yang ingin kita raih dan Allah memiliki shifat al-Ghaffar (Sang Maha Pengampun) maka untuk apa kita khawatir. Langsunglah angkat tangan kita untuk memohon ampun kepada-Nya serta pintalah segala kebutuhanmu kepada Allah.


[1] Syarh Ushul ats-Tsalatsah hal.62-63

Ishlah Lahamido.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama