PENJELASAN TENTANG AKHIR KEHIDUPAN HAMBA DI DUNIA (bag. 2)

Pembaca yang budiman hafizhakumullah...

selanjutnya, Rasulullah mengisahkan tentang peristiwa dicabutnya ruh seorang kafir. Beliau bersabda,

"Sesungguhnya seorang hamba  yang kafir bila berada di penghujung dunianya dan akan menghadap kepada negeri  akhirat, datang kepadanya para Malaikat dari langit, hitam sekali wajahnya. Bersama malaikat itu ada kain kafan dari benang wol yang kasar dan tidak nyaman. Para Malaikat itu pun duduk dalam keadaan bisa dilihat dari jarak sejauh mata memandang.

Datangnya malaikat maut.

Datanglah Malaikat Maut kepada orang kafir itu kemudian duduk di samping kepalanya lantas berkata, “Keluarlah engkau wahai jiwa yang kotor, keluarlah engkau menuju murka dan kemarahan Rabbmu!” Ruh itu pun terpecah dan bersembunyi di dalam jasadnya dan enggan keluar karena takut. Akhirnya ruh itu dicabut paksa seperti ditariknya bulu domba yang sedang terlilit dibesi yang memerah karena telah dipanaskan.

Malaikat Maut itu membawa ruh tersebut naik  keatas. Para Malaikat yang melihatnya langsung menyambut dan meletakkan ruh itu di atas kain kafan yang sangat kasar. Saat kondisi demikian keluarlah bau busuk dari roh itu seperti bau yang terbusuk yang ada di dunia.

Naiknya ruh ke langit dunia.

Para malaikat tadi membawa ruh tersebut keatas. Tidaklah mereka melewati segerombolan Malaikat kecuali perkumpulan malaikat itu bertanya-tanya, siapa ruh yang kotor ini?. Dia adalah fulan bin fulan (dengan nama  terburuk yang dahulu pernah dia dipanggil dengannya saat di dunia), jawab malaikat yang membawanya dengan tegas.

Peristiwa ini terus berulang hingga tersebarlah kabar dengan nama buruknya. Hingga, sampailah ruh ini di langit dunia.

Pintu langit tidak mau terbuka.

Para malaikat yang membawa ruh itu meminta izin agar pintu langit dibukakan, namun pintu langit tidak dibukakan  untuk mereka.

Kemudian Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat :

إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ

“ Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (QS al A’rof ayat 40)

Pada saat itulah Allah berkata, “Tulislah catatan hamba-Ku ini di bumi yang paling rendah.” Kemudian ruhnya dilemparkan begitu saja.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam kemudian melanjutkan dengan membaca ayat :

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءفَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ

“ Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”. (QS al Hajj ayat 31)

Dikembalikannya ruh orang kafir ke bumi.

Setelah para Malaikat mengantarkan catatan amal seorang kafir tersebut maka kembalilah ruh itu bersatu dengan jasadnya. Tiba-tiba ia didatangi dua orang malaikat dan mendudukkannya, kemudian keduanya berkata, “Siapa Rabbmu?” orang itu menjawab, “hah…..hah…..hah… aku tidak tahu”. Kemudian kedua malaikat tadi bertanya kembali : “Apa agamamu?” hah….hah….hah aku tidak tahu, jawabnya.

Kedua malaikat itu masih bertanya untuk yang ketiga kalinya : “Siapakah lelaki yang diutus oleh Allah kepadamu?” ternyata orang itu masih menjawab, “hah….hah….hah…. aku tidak tahu”.

Tiba-tiba ada suara yang memanggil dari atas langit, “Sungguh hamba-Ku telah berdusta, berikan dia tempat di neraka, pakaikanlah dia pakaian dari neraka, dan bukakanlah dia pintu menuju Neraka. Maka terhiruplah olehnya aroma busuk dari Neraka beserta panas dan racunnya. Kemudian  kuburannya disempitkan sampai tulang rusuknya saling bersilangan.

Peristiwa datangnya seorang lelaki buruk, sadis dan mengerikan sebagai temannya hingga hari kiamat.

Tidak lama setelah itu datanglah seorang lelaki yang sangat mengerikan wajahnya dan sangat busuk aromanya seraya berkata, “Bersenang-senanglah engkau dengan sesuatu yang akan membuatmu tidak berbahagia, inilah hari yang telah dijanjikan untukmu.” Ruh itupun  terdiam nampak kebingungan dan berkata, “Siapa engkau ini sungguh engkau datang seakan membawa kejelekan ?!” Aku adalah amalanmu yang buruk, jawabnya.

Mendengar jawabannya maka orang kafir itu pun berdoa : “ Ya Allah jangan Engkau segerakan hari kiamat.[1]

Diceritakan pula, bahwa lelaki buruk itu membawa pentungan besar yang dia akan memukul ruh itu secara terus-menerus. Sungguh pentungan itu apabila dipukulkan kesebuah gunung pastilah gunung itu hancur lebur rata dengan tanah. Ruh itu pun berteriak-teriak dengan keras akibat pukulan itu, dan teriakan itu bisa didengar oleh seluruh makhluk kecuali manusia dan jin. [2]

Begitulah wahai saudaraku. Anda bisa melihat hadist diatas adalah sebuah sabda yang keluar dari lisan seorang Nabi yang tidak pernah berkata melainkan adalah wahyu dari Rabb semesta alam. Beliau adalah seorang yang jujur lagi dibenarkan. Beliaulah Nabi kita Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam.

Nafa'allahu bihil jamii'


[2]Sungguh hal ini merupakan hikmah dan kasih sayang Allah Ta’ala, Dimana manusia dan jin tidak bisa mendengar teriakan orang yang telah mati tersebut. Maka diantara hikmahnya adalah agar tidak terjadi fitnah dikalangan manusia, yang mungkin dahulu dia terkenal baik dan bijak namun setelah matinya kenapa dia disiksa, kemudian semua orang pun menjadi tahu karena teriakannya.

[1] Dikeluarkan oleh imam Ahmad di dalam musnadnya no. 4753 dan  Ibnu Majah no.1548. serta dishahihkan oleh as Syaikh al-Albani. Lihat as Shahih no. 1676

Ishlah Lahamido.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama